Kantor Pusat :
Perumahan Shangrila Unit I No. 75 - Petukangan Selatan - Jakarta Selatan
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) Nur Arifin menyebut penerbangan jamaah umroh Indonesia dilakukan pada 8 Januari. Ini merupakan penerbangan pertama setelah hampir dua tahun Indonesia tidak mengirimkan jamaahnya.
“Keberangkatan pertama dilakukan 8 Januari nanti,” kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (6/1).
Kemenag sebelumnya telah menetapkan pelaksanaan umroh jamaah Indonesia tetap berlanjut. Keputusan ini diraih setelah dilakukan rapat bersama dengan kementerian/lembaga terkait, Senin (3/1). Rapat tersebut dilaksanakan dengan berbagai Kementerian terkait, seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah. Semua pihak disebut menyatakan tidak ada larangan untuk umroh.
Nur Arifin juga menekankan, apabila nantinya Indonesia memberangkatkan jamaah umrahnya, maka harus dilakukan kordinasi dengan Satgas Covid dan Satgas Bandara Soekarno-Hatta. Pertemuan dan rapat dengan tim Satgas itu disebut telah dilakukan pada Selasa (4/1). Dari hasi pertemuan, tim Satgas memberi masukan dan penekanan agar pelaksanaan umroh mengikuti protokol yang ketat.
“Satgas Covid-19 juga menyampaikan setiap hari paling banyak sekitar 4.000-an kedatangan dari luar negeri dan berkaitan dengan pelaksanaan karantina,” lanjutnya.
Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen) RI Jeddah Eko Hartono juga menyebut keberangkatan jamaah umroh Indonesia pertama rencananya dilakukan 8 Januari nanti. Keberangkatan perdana ini diikuti sekitar 400-an jamaah.
“Iya rencana memang akan ada jamaah umroh tanggal 8 Januari nanti, sekitar 400-an orang dengan Lion Air,” kata dia saat.
Secara umum, persiapan untuk menyambut jamaah di Saudi ini secara umum sudah siap. Salah satunya karantina lima hari, gelang khusus, serta pengecekan sertifikat vaksin.
Menurut informasi yang ada, perihal karantina kedatangan jamaah umrah ini sedang dibahas lebih lanjut antara otoritas bandara Saudi atau GACA dan Kementerian Haji dan Umrah Saudi.
“Infonya terkait karantina sedang dibahas lagi, karena ada yang belum klop tentang masa karantina,” ujarnya.
Terkait durasi pelaksanaan umrah, Konjen Eko menyebut dilakukan 11 hari seperti yang telah disampaikan sebelumnya.
Tak hanya itu, ia juga menyebut 25 orang dari tim perwakilan asosiasi umrah telah sepenuhnya menyelesaikan ibadah umrah. 19 orang sudah kembali ke Jakarta hari ini, sementara sisanya masih tinggal di Saudi.