Kantor Pusat :
Perumahan Shangrila Unit I No. 75 - Petukangan Selatan - Jakarta Selatan
Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan tetap menyiapkan petugas kesehatan haji yang jumlahnya disesuaikan dengan kondisi pandemi. Seperti diketahui sampai saat ini Pemerintah Arab Saudi belum memberi kepastian ada tidaknya penyelenggaraan haji tahun 2022.
“Namun Kemenkes tetap menyiapkan komposisi petugas kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan di masa pandemi covid,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana saat dihubungi Republika, Selasa (18/1/2022).
Budi menuturkan petugas-petugas kesehatan ini, secara fungsi terbagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
1. Tenaga kesehatan haji indonesia (TKHI) yang bertugas mendampingi jamaah disetiap kloter
2. Tim kesehatan di kantor kesehatan haji Indonesia (KKHI), yang bertugas di RS Indonesia di Makkah dan Madinah
3. Tim Keslap (Kesehatan lapangan), yang bertugas memberika pelayanan jamaah khususnya di lapangan saat jamaah melakukan prosesi ritual haji.
Untuk TKHI, adalah komponen nakes terbesar. Setiap kelompok terbang (kloter) jamaah didampingi oleh tiga tenaga kesehatan, terdiri satu dokter dan dua perawat.
“Tiga nakes ini melekat di rombongan kloter sejak pemberangkatan sampai jamaah pulang ke tanah air,” ujarnya.
Tim Keslab terbagi menjadi lima satgas, yaitu surveilanse, emergwncy medical team, health promotion, sanitarian dan food security, serta satgas dukungan logistik kesehatan. Kali ini diperkuat dengan tim surveilan dan tim pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).
“Di antaranya melibatkan dokter spesialis mikrobiologi klinik,” ujarnya
Budi menuturkan, tim PPI ini akan ditugaskan di kantor kesehatan haji Indonesia (KKHI) yang ada di Makkah dan Madinah. Tim PPI ini akan berusaha mencegah adanya penularan penyakit infeksi di KKHI
“Tujuannya adalah sebagai salah satu langkah pencegahan transmisi penyakit menular (termasuk covid) di RS Indonesia di Saudi (KKHI),” katanya.
Budi menuturkan, sementara skenario saat ini, total ada 1.748 petugas kesehatan yang disiapkan dari berbagai disiplin ilmu. Mereka nantinya terbagi, ada yang bertugas sebagai tim kesehatan haji Indonesia yang melekat di kloter, tim KKHI dan tim kesehatan lapangan.
“Khusus untuk Tim KKHI, ini akan ditempat di tiga rumah sakit milik Indonesia yang ada di Arab Saudi,” katanya.
Selain tiga kelompok tersebut, Pusat Kesehatan Haji juga merekrut sekitar 200 orang sebagai TPK (tim pendukung kesehatan). Tim ini bertugas untuk membantu tugas tim kesehatan kita di Saudi.
“Tim ini direkrut dari WNI yang ada di Arab Saudi,” katanya.